Buras


Bismillah..
Assalamu Alaikuum..

Sungguh bikin konten yang sangat pagi. Ngetiknya pas habis sahur gaes, belum adzan subuh ini di Tarjun. Ditinggal sholat dan ritual subuh sebentar terus lanjut lagi. Semoga kelarnya gak kesiangan. Lagi dan lagi, demi menunaikan janjiku pada bukibuk bakembak sobat onlineku terzheyeeeeeenk dan sesama anak rantau dari Sul-Sel. Suku banget yah. Maaf lah! Heheee..

Nah, intro dulu yah gaes. Jadi ini perdana banget, first time in my life-tsaaaaaaahhh, membuat Burasa a.k.a Buras. Sebelumnya cuma beli setiap lebaran, pesan di Dg.Saha (one of d best localchef I've ever met), lihat mama bikin (jarang, atau mungkin dlu itu ketupat? Lupa!) paling wow karena bersentuhan langsung dalam pembuatan buras adalah bantu mertua ikat buras (tahun lalu). Tiba-tiba Darling request Toppalada (rendang bugis kurang lebih) dan saya kepikiran makan itu dengan Buras dan emping. Craving level "cepat mako bikin!" detected.

Nostalgia dulu dengan prosesnya. Mammi (mertuaku) selalu rebus burasnya pakai kayu bakar berjam-jam. Langsung kepikiran masak buras pakai ricecooker. Kebetulan sebelumnya sudah bikin lontong plastik pakai ricecooker, jadi mikir "masa lontong bisa, buras tidak?!", tambah semangat. Apalagi kalau dipikir, isinya buras itu sudah setengah matang, direbusnya sekedar finishing masak. Cuuuussss, membara! Ingat-ingat lagi kemarin mertuaku sempat bilang cuma pakai santan dan kasi garam. Diingat-ingat lagi, aromanya kurang lebih kayak gimana, bahan-bahannya apa, alat-alatnya apa dan dengan Cinna yang menjadi-jadi akhirnya kuputuskan untuk coba bikin. Cek belakang kamar, ada daun pisang yang tidak sobek-sobek. Cuuussss, minta tolong Darling ambilkan. Langsung jemur di teras. Siapkan alat dan bikin bahan. Langsungmi deh resepnya! Cekidot.

Alat yang disediakan :
17 Lembar Daun Pisang (lebar sejengkal)
17 Lembar Daun Pisang Kecil (setengah ukuran sebelumnya, untuk pelapis)
Tali Rafia (lebarnya dibagi 4, panjangnya menyesuaikan lilitan buras)
Nampan
Gunting
Cetakan Buras (saya pakai bekas sambal botol kecil)



Bahan Buras :
2,5 Cup Beras (cup 160ml)
5,5 Cup Air (jenis berasnya pakai banyak air supaya pulen)
100ml Santan Kara
1sdt Garam
1/2 sdt Kaldu (optional)
2 Lembar Daun Pandan 


Cara Membuat :
  1. Sediakan daun pisang, jemur agar daunnya mudah dibentuk (tidak sobek), lap bersih
  2. Campur semua bahaan Buras dan 1 lembar daun pandan, kecuali santan. Jika sudah agak surut, masukkan santan dan aduk sampai santan meresap dan airnya benar-benar surut
  3. Tuang beras yang telah dimasak dengan santan ke nampan untuk didingingkan. Biarkan berasnya dilebarkan, tidak menggumpal
  4. Sediakan Alat sambil menunggu beras dingin
  5. Bentuk beras dengan cetakan berbentuk tabung dengan padat dan tuang ke atas daun pisang yang sudah dilapisi
  6. Bungkus, gulung, sedikit dipipihkan dan lipat bagian atas dan bawahnya. Bungkus sampai semua beras habis
  7. Ambil 2 bungkusan buras, ikat kencang
  8. Setelah semua buras terikat, masukkan dalam wadah rebusan, isi dengan air dan pastikan buras terendam air. Lembar sisa daun pandan dimasukkan dalam air rebusan agar wangi
  9. Masak 2 jam hingga 2,5 jam. Saya masak pakai ricecooker biasa, tidak ada timer, jadi ingat sendiri. Heheee.. Setelah masak, tiriskan dan biarkan panasnya berkurang dan siap disantap
 
Sedikit tips saat membuat buras :
  1. Pastikan daun yang digunakan, dilap dengan bersih agar buras tidak cepat basi. Sebelum pegang burasnya juga wajib cuci tangan. Pastikan kebersihan no.1 yah kalau masak.
  2. Takaran air yang digunakan sama saat anda memasak nasi seperti biasa, hanya dilebihkan sedikit agar buras benar-benar pulen. Merek beras tertentu saya masak dengan takaran 1:1,5 atau 1 cup beras dengan 1,5 cup air sudah cukup pulen. Tapi beras yang saat ini saya pakai butuh sedikit lebih banyak air untuk pulen (1:2). Jadi untuk takaran airnya sesuaikan dengan jenis beras anda.
  3. Saat melipat buras, pastikan isinya rata. Maksudnya setelah dilipat, sedikit diurut agar berasnya merata dalam bungkusan. Pastikan dalam daun padat, ketika di-shake tidak ada bunyi beras.
  4. Pastikan mengikat buras dengan rapat atau kencang (jangan sampai sobek). Agar isinya padat dan rapat.
Dengan takaran bahan diatas, hasilnya 8 ikat buras (1 ikat ada yang isi 3) atau sekitar 17 buras. Cukup untuk kami makan pas berbuka dan sahur (2 orang dewasa) dan makan sehari balita.



 Alhamdulillah, insyaAllah lebaran nanti sudah bisa bikin buras sendiri. Setelah beberapa kali lebaran di Kalimantan pasti beli lontong di paman penjual sate. Padahal kemarin sudah lumayan bangga, lontong pun tak payah beli nih karena sudah bisa bikin sendiri. Eh, Ahamdulillah dikasi rejeki ilmu lagi sama Allah untuk berani bikin Buras. Lumayan, saving lagi nih. Kalau video call sama keluarga mudah-mudahan galaunya sudah berkurang. Karena dulu kalau ditanya makan apa? lontong. Beli? iya. Nanti insyaAllah sudah bisa bilang makan buras, bikin sendiri. Heheeee..

Semoga bisa membantu yah bukibuk bakembak anak rantau yang sepertinya lebaran nanti belum bisa pulang karena masih PSBB. Saya juga gak pulang! Semoga semangat masak-masaknya. Tidak berkurang nikmatnya puasa dan lebaran meskipun jauh dari keluarga, lumayanlah makan buras bisa sedikit mendekatkan rasanya dengan kampung halaman. Selamat mencoba teman-teman. Dengan senang hati saya berbagi pengalaman. Jika di-share tidak mengapa. Mohon Maaf Lahir dan Batin yah. Dari kami Sekeluarga.

Wassalam

Komentar

Postingan Populer

I n s t a g r a m